Metode
Simulasi
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Program dan Metode Pembelajaran Dalam
Pelatihan Manajemen dan Ketenagaan
Oleh
Dosen : Dr.Sudadio,M.Pd
Disusun
oleh
1. Lulu Putri Utami 2221132440
2.Melinda Fitriani 2221131500
3. Moh Fikri Tanzil
Mutaqin 2221121238
4. Muhamad Hadiyatna 2221120323
PRODI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG – 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas mengenai " Metode
Pembelajaran Dalam Pelatihan Manajemen dan Ketenagaan” tepat pada waktunya.
Kami
menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang
bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin
Serang,
30 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.
Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
C.
Rumusan Masalah................................................................................................... 2
D. Manfaat
Penulisan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pegertian metode
pembelajaran.............................................................................. 3
B.
Sejarah Metode Penelitian....................................................................................... 5
C.
Tujuan Metode Simulasi.......................................................................................... 7
D.
Jenis – jenis Metode Simulasi.................................................................................. 7
E.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi........................................................... 8
F.
Prosedur Metode Simulasi....................................................................................... 9
G.
Karakteristik Metode Simulasi................................................................................ 10
H.
Persyaratan yang Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi..................................... 10
I. Peran Guru dalam Metode Simulasi........................................................................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Metode pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas
atau yang lain (Joyce dan Weil, 1980:1). Metode pembelajaran dapat
dijadikan pola pikiran, artinya para guru boleh memilih motode pembelajaran
yang sesuai dan efisien utntuk mencapai tujuan pendidikannya.Metode mengajar merupakan
cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang
efektif dalam pembelajaran. Setiap metode
mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda
dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.
Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur,
keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh guru. Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada
pembentukan kemampuan siswa, seperti
memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam
memilih metode tersebut.Kelemahan-kelemahan metode harus dianti sipasi dan dikaji oleh guru agar
penggunaannya dapat efektif.
Dalam pengajaran modern teknik simulasi ini telah
banyak di laksanakan sehingga siswa bisa berperan seperti orang-orang atau dalam
keadaan yang dikehendaki. Simulasi adalah
tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti
orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih memegang
peranan sebagai orang lain. Simulasi
mempunyai bermacam-macam bentuk pelaksanaan ialah : peer-teaching, socialdrama, psikodrama,
simulasi game, dan rope playing. Contohnya :
siswa melatih mengajar di depan kelas berperan sebagai guru. Dalam pengajaran konpeksi, siswa berperan
sebagai manajer, penggunting bahan,
penjahit, penyetrika, pengepak, pengelola keuangan, dan lain-lainnya. Mereka sedang memerankan sekelompok
orang yang mengelola konfeksi pakaian. Berdasarkan
uraian tersebut, penyusun akan membahas Model
Pembelajaran dengan Metode Simulasi yang
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif untuk melatih siswa
agar lebih terampil.
B.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan-tujuan yang
ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengerti
dan memahami arti dari Metode Pembelajaran serta metode simulasi itu sendiri.
2. Memahami
manfaat dari penggunaan Metode Simulasi
3. Mengetahui
Kelebihan dan Kekurangan penggunaan metode
simulasi
4. Mengetahui
Prosedur apa saja dalam metode Simulasi
C.
Rumusan
Masalah
Dari uraian diatas, didapatkan
permasalahan :
1. Apa pengertian dari
Metode Pembelajaran serta metode simulasi ?
2. Bagaimana manfaat
yang ditimbulkan dari penggunaan Metode Simulasi dalam proses Pembelajaran ?
3. Apa saja Kelebihan
dan Kekurangan penggunaan metode
simulasi ?
4. Prosedur apa saja yang
terdapat dalam metode simulasi ?
D.
Manfaat
Penulisan Makalah
Berikut ini akan
dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah
ini.
1.
Mengetahui hakikat dari pengunaan metode
simulasi dalam proses pembelajaran.
2.
Mengetahui arti dari metode pembelajaran.
3.
Menelaah dalam mengidentifikasi kelegalan
pengunaan metode simulasi.
4.
Mengetahui serta memahami peran guru
dalam penerapan metode simulasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Pembelajaran
Metode atau metoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos. Methaberarti melalui atau
melewati dan hodos berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam bahasa Arab, metode disebut
thariqah. Mengajar berarti menyajikan
atau menyampaikan pelajaran. Jadi, metode mengajar berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan
bahan pengajaran agar tercapai tujuan
pengajaran.(Ghunaimah, 1952: 177).]
Para ahli memberikan beberapa definisi tentang metode
mengajar sebagai berikut:
1.Hasan Langgulung mengemukakan bahwa metode
mengajar adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran.
2. Abd al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan metode
mengajar dengan cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
3. Al-Abrasyi mengemukakan pengertian metode mengajar
sebagai jalan yang diikuti untuk
memberikan pengertian kepada murid-murid tentang
segala macam materi dalam berbagai pelajaran.
Metode
mengajar yang umum dikenal dalam dunia pendidikan hingga sekarang adalah metode ceramah, metode diskusi, metode
eksperimem, metode demonstrasi, metode
pemberian tugas, metode sosiodrama, metode drill,
metode kerja kelompak, metode tanya jawab, metode proyek, metode bersyarah, metode simulasi, metode model,
metode karya wisata, dan sebagainya.
Semua
ini dapat dipergunakan berdasarkan kepentingan masing-masing, sesuai dengan pertimbangan bahan. Dengan kata lain,
pemilihan dan penggunaan metode
tergantung pada nilai efektivitasnya masing-masing. Selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
ajaran Islam, metode tersebut boleh
dipergunakan dalam pendidikan Islam. Metode pendidikan
Islam adalah cara-cara yang digunakan dalam pengembangan potensi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan
Islam. Karena pengajaran adalah bagian dari
pendidikan Islam, maka metode mengajar
itu termasuk metode pendidikan. Itu berarti bahwa masih ada metode-metode lain yang dapat digunakan
dalam rangka mengembangkan potensi
peserta didik. Salah satunya dengan penggunaan metode simulasi.
Pengertian
Metode Simulasi Menurut Pusat Bahasa
Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk
tiruan yang mirip dengan keadaan yang
sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem
atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran. Udin
Syaefudin Sa’ud , Simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya
sebuah perencanaan pendidikan, yang
berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang
berisi seperangkat variabel yang
menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya.
Simulasi
memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa
dimodifikasi secara nyata. Metode simulasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kelompok.Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan
mengajar yang bersifat pura-pura.
Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Dalam
pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan
berinteraksi dan berkomunikasi dalam
kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar
yang dapat digunakan dalam pembelajaran
kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan
simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat
pura-pura. Kegiatan simulasi dapat
dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah
Dasar.
Dalam
pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok.
Disamping itu, dalam metode simulasi
siswa diajak untuk bermain peran beberapa perilaku
yang dianggap sesuai dengan tujuan-pembelajaran.
B.
Sejarah Metode Simulasi
Simulasi
berasal dari kata simulate yang artinya pura- pura atau berbuat seolah- olah.
Kata simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura- pura. Dengan demikian,
simulasi dalam metode pembelajaran dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan
sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura- pura atau
melalui proses tingkah laku lak imitasi. Atau bermain peran mengenai tingkah
laku yang dilakukan seolah- olah dalam keadaan yang sebenarnya. (Ismail SM,
2008:24)
Simulasi
merupakan suatu metode pembelajaran praktek interaktif yang melibatkan
penciptaan situasi atau ruang belajar dalam suatu program pelatihan.Tujuan dari
simulasi adalah untuk memunculkan pengalaman pembelajaran selama mengikuti
program pelatihan. Metode ini mirip dengan permainan peran, tetapi dalam
simulasi, peserta peserta lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saat
melakukan kegiatan. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang
siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu (belum
benar-benar terbang)
Metode
simulasi telah diterapkan dalam pendidikan lebih dari tiga puluh tahun.
Pelopornya adalah Sarene Boocock dan
Harold Guetzkow. Walaupun model simulasi bukan dari disiplin ilmu
pendidikan, tetapi merupakan penerapan dari prinsip sibernetik, suatu cabang
dari psikologi sibernetik yaitu suatu study perbandingan antara mekanisme
kontrol manusia (biologis) dengan sistem elektro mekanik, seperti komputer.
Jadi, berdasarkan teori sibernetika ahli psikologi menganalogikan mekanisme
kerja manusia seperti mekanisme mesin elektronik.
Menganggap
siswa (pembelajar) sebagai suatu sistem yang dapat mengendalikan umpan balik
sendiri (self regulated feedback) (Hamzah B Uno,2007:28). Sistem kendali umpan
balik ini, baik manusia maupun mesin mempunyai tiga fungsi, yaitu (1)
menghasilkan gerakan/ tindakan sistem terhadap target yang diinginkan,
(2)membandingkan dampak dari tindakannya tersebut, (3) memanfaatkan kesalahan
(error) untuk mengarahkan kembali ke jalur yang seharusnya.
Proses
simulasi tergantung pada peran guru /fasilitator. Ada empat prinsip yang harus
dipegang oleh fasilitator/guru. Pertama
adalah penjelasan. Untuk melakukan simulasi, pemain harus benar- benar memahimi
aturan mainnya, oleh karena itu sebelum permainan dimulai, guru/ fasilitator
harus menjelaskan tentang aturan permainan dalam simulasi. Kedua adalah mengawasi (refeereing). Simulasi dirancang untuk
tujuan tertentu dengan aturan dan prosedur permainan tertentu. Oleh karena itu,
fasilitator harus mengawasi jalannya permainan agar dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan. Ketiga adalah
melatih (Coaching). Dalam simulasi, pemain akan melakukan kesalahan. Oleh
karena itu, fasilitator harus memberikan bimbingan, saran dan petunjuk agar
pemain tidak mengulangi kesalahan yang sama. Keempat adalah diskusi. Dalam simulasi, refleksi menjadi bagian
yang penting. Oleh karena itu, setelah simulasi selesai, fasilitator harus
mendiskusikan beberapa hal antara lain: kesulitan- kesulitan, hikmah yang bisa
diambil, bagaimana memperbaiki kekurangan simulasi dan sebagainya. (Hamzah B
Uno,2007:29)
Dalam
permainan simulasi, yang harus dilakukan oleh guru adalah, (1)Mempersiapkan
siswa yang menjadi pemeran simulasi, (2)Menyusun skenario dengan memperkenalkan
siswa terhadap aturan, peran, prosedur, pemberi skor (nilai), tujuan permainan
dan lain- lain. Guru menunjuk siswa untuk memegang peran- peran tertentu dan
menguji cobakan simulasi untuk memastikan bahwa seluruh siswa memahami aturan
main simulasi tersebut., (3) Melaksanakan simulasi, siswa berpartisipasi dalam
permainan simulasi dan guru melakukan peranannya sebagimana mestinya.( (Hamzah
B Uno,2007:30)
C.
Tujuan
Metode Simulasi
Model pembelajaran
simulasi bertujuan untuk:
1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.
2. Memperoleh pemahaman tentang
suatu konsep atau prinsip.
3. Melatih memecahkan masalah.
4. Meningkatkan keaktifan belajar.
5. Memberikan motivasi belajar
kepada siswa.
6. Melatih siswa untuk mengadakan
kerjasama dalam situasi kelompok.
7. Menumbuhkan daya kreatif siswa.
8. Melatih siswa untuk mengembangkan
sikap toleransi.
D. Jenis – jenis Metode Simulasi
Simulasi terdiri dari
beberapa jenis, di antaranya:
1.
Sosiodrama : adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang
menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba,
gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan
untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta
mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
2.
Psikodrama : adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik
tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya
digunakan untuk trapi, yaitu agar mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap
tekanan-tekanan yang dialaminya.
3.
Role Playing atau Bermain Peran :
adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk
mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau
kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang
dapat diangkat untuk role playing misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye
suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi
informasi.
4.
Peer Teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada
teman-teman calon guru. Setelah itu peer teaching merupakan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu
siswa itu lebih memahami materi pembelajaran.
5.
Simulasi Game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai
tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan tertentu.
E.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan
simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah:
1.
Simulasi dapat
dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi si-tuasi yang sebenarnya
kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia
kerja. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi
siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan.
2.
Simulasi dapat
memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
3.
Memperkaya
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai
situasi sosial yang problematis.
4.
Simulasi dapat
meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga
mempunyai kelemahan, diantaranya:
1.
Pengalaman yang
diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
2.
Pengelolaan yang
kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan.
3.
Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
F.
Prosedur
Metode Simulasi
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh
dalam pembalajaran adalah
sebagai berikut:
1.
Menetapkan
topik simulasi yang diarahkan oleh guru.
2.
Menetapkan
kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
3.
Simulasi
diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur,
teknik, dan peran yang dimainkan.
4.
Prosedor
pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur
dapat dilakukan dengan diskusi.
5.
Kesimpulan
dan saran dari kegiatan simulasi. Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu
ditempuh dalam
melaksanakan simulasi alah:
·
Menentukan
topik serta tujuan yang ingin dicapai
·
Memberikan
gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan
·
Membentuk
kelompok dan menentukan peran masing-masing
·
Menetapkan
lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
·
Melaksanakan
simulasi
·
Melakukan
penilaian
G.
Karakteristik
Metode Simulasi
Memaparkan
tentang karakteristik metode simulasi sebagai berikut:
Banyak
digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan
agama dan pendidikan apresiasi.
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi,
dan interaksi
merupakan bagian dari keterampilan yang akan
dihasilkan melalui
pembelajaran simulasi.
Metode ini
menuntut lebih banyak aktivitas siswa.
Dapat digunakan dalam pembelajaran
berbasis kontekstual,
bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan
sosial, nilai-nilai
sosial, maupun masalah-masalah sosial.
H. Persyaratan yang Mengoptimalkan
Pembelajaran Simulasi
Untuk
menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu dipersiapkan kemampuan guru maupun
kondisi siswa yang optimal. Dibawah ini
dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran.Kemampuan
guru yang harus diperhatikan untuk menunjang
metode simulasi di antaranya:
Mampu
membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dam
peran yang akan dilakukan dalam simulasi.
Mampu
memberikan ilustrasi.
Mampu
menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut.
Mampu
mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus
diperhatikan dalam
penerapan metode simulasi adalah:
a. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa
dalam bersimulasi.
b. Pemahaman terhadap pesan yang akan
menstimulasikan.
c.
Kemampuan
dasar berkomunikasi dan berperan.
I.
Peranan
Guru Dalam Metode Simulasi
Peranan Guru Dalam Metode Simulasi Ada empat peranan yang dapat
dilakukan guru dalam memimpin dan mengelola
simulasi bagi pesrta didik :
Pertama : Menjelaskan yakni peserta
didik sebagai pemegang peran
perlu memahami garis besar berbagai aturan dari
kegiatan atau
peralatan yang diperlukan, atau tentang
implikasi dari setiap tindakan
yang ia lakukan. Dalam hal ini dapat menjelaskan
sekedarnya kepada
peserta didik, pemahaman peserta didik terhadap
pokok kegiatan
simulasi serta implikasi-implikasinya akan
menjadi lebih jelas setelah
pesrta didik melakukannya sendiri atau setelah
dilakukan diskusi.
Kedua : Mewasiti dimanan guru harus
membentuk kelompok-kelompok dan
membagi peserta didik dalam kelompok atau peran
sesuai dengan
kemampuan dan keinginan peserta didik.Selain itu
guru harus mengawasi
partisipasi peserta didik dalam permainan
simulasi.
Ketiga : Melatih yaitu guru juga harus bertindak
sebagai seorang
pelatih yang memberikan petunjuk-petunjuk kepada
peserta didik agar
mereka dapat berperan dengan baik.
Keempat : Memimpin diskusi dimana
selama permainan berlangsung guru
akan memimpin kelas dalam suasana diskusi,
misalnya membicarakan
tanggapan peserta didik dan kesukaran yang
dijumpai, cara-cara untuk
menguji kebenaran permainan dan bagaimana
permainan simulasi itu
dinyatakan dengan kehidupan yang sebenarnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode atau
metoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos. Methaberarti melalui atau melewati
dan hodos berarti jalan atau cara. Metode
berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam bahasa Arab, metode disebut thariqah.
Mengajar berarti menyajikan atau
menyampaikan pelajaran. Jadi, metode mengajar berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran.(Ghunaimah,
1952: 177).]
Para ahli memberikan beberapa definisi tentang metode
mengajar sebagai berikut:
1.Hasan Langgulung mengemukakan bahwa metode
mengajar adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran.
2. Abd al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan metode
mengajar dengan cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
3. Al-Abrasyi mengemukakan pengertian metode mengajar
sebagai jalan yang diikuti untuk
memberikan pengertian kepada murid-murid tentang
segala macam materi dalam berbagai pelajaran.
Pengertian
Metode Simulasi Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu
metode pelatihan yang memperagakan
sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip
dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model
statistic atau pemeran. Udin Syaefudin Sa’ud , Simulasi adalah sebuah
replikasi atau visualisasi dari perilaku
sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan,
yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang
berisi seperangkat variabel yang
menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya.
Simulasi
memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa
dimodifikasi secara nyata. Metode simulasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kelompok.Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan
mengajar yang bersifat pura-pura.
Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Model pembelajaran
simulasi bertujuan untuk:
1.
Melatih
keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.
2. Memperoleh pemahaman tentang
suatu konsep atau prinsip.
3. Melatih memecahkan masalah.
4. Meningkatkan keaktifan belajar.
5. Memberikan motivasi belajar
kepada siswa.
6. Melatih siswa untuk mengadakan
kerjasama dalam situasi kelompok.
7. Menumbuhkan daya kreatif siswa.
8. Melatih siswa untuk mengembangkan
sikap toleransi.
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan
simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah:
Simulasi dapat
dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi si-tuasi yang sebenarnya
kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia
kerja. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi
siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan.
Simulasi dapat
memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
Memperkaya
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai
situasi sosial yang problematis.
Simulasi dapat
meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga
mempunyai kelemahan, diantaranya:
Pengalaman yang
diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
Pengelolaan yang
kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan.
Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh
dalam pembalajaran adalah
sebagai berikut:
Ø Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh
guru.
Ø Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan
dibahas
Ø Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru
tentang prosedur,
teknik, dan peran yang dimainkan.
Ø Prosedor pengamatan terhadap proses, peran,
teknik, dan prosedur
dapat dilakukan dengan diskusi.
Ø Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi. Menurut Suwarna, M.Pd
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam
melaksanakan simulasi alah:
·
Menentukan
topik serta tujuan yang ingin dicapai
·
Memberikan
gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan
·
Membentuk kelompok
dan menentukan peran masing-masing
·
Menetapkan
lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
·
Melaksanakan
simulasi
·
Melakukan
penilaian
B.
Saran
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif ,
maka guru harus
mampu memilih metode mengajar yang paling sesuai.
Proses pembelajaran
akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan
kondisi yang kondusif,
hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar.
Oleh karena itu guru perlu memahami berbagai
metode mengajar dengan berbagai
karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi
sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang
diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Abu Ahmadi , Strategi Belajar Mengajar, Bandung:
CV Pustaka setia, 2005.
Ø Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar,
Yogyakarta: Teras, 2009.
Ø Anitah, Sri,Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007.
Ø Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam, Jakarta:
Ciputat Press. 2002.
Ø Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Amzah,
2010.