Selasa, 29 Maret 2016

Contoh PKM - M lolos didanai 2015

Asah Kreatifitasmu Melalui 
Program Kreatifitas Mahasiswa / PKM 






         Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill. Kekurangan atas salah satu dari ke empat keterampilan/kemahiran tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat konstruktif realistik, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) serta dapat diwujudkan. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan tinggi. Kreativitas merupakan jelmaan integratif 3 (tiga) faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, pesepsi dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor termaksud diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
          PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu PKM.
                PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.
           Pada awalnya, dikenal 5 (lima) jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I). Sejak Januari 2009, DITLITABMAS mengelola 6 (enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis Mahasis¬wa (KKTM) yang semula menjadi tugas Direktorat Akademik dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada DITLITABMAS. Karena sifatnya yang identik dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Dengan demikian, di dalam PKM-KT terkandung 2 (dua) program penulisan, yaitu: PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan artikel hasil kegiatan, tidak lagi ditampilkan dalam PIMNAS, namun dimuarakan pada e-journal. Sedangkan PKM-GT yang berpeluang didiskusi¬kan dalam forum terbuka, diposisikan sebagai pengganti PKM-AI di PIMNAS.
Pada tahun 2011, jumlah bidang PKM bertambah menjadi 7 (tujuh) dengan terbitnya bidang PKM-KARSACIPTA. Uraian detilnya dapat disimak pada bagian Karakteristik Umum setiap Bidang PKM.
Program Kreativitas Mahasiswa dialokasikan di DITLITABMAS Ditjen Dikti bagi seluruh perguruan tinggi.
          Maka dari itu kami ingin mengembangkan inovasi yang terdapat dalam diri kami dengan mengikuti kegiatan PKM yang mewadahi mahasiswa dalam berkarya. berikut adalah program PKM-M 2015 yang lolos dan didanai. DAPAT DILIHAT DI  disini
semoga mengispirasi dan bisa menjadi contoh. 

terus berkarya, menulislah jika kamu ingin terus dikenang 
Lulu Putri Utami 
PLS UNTIRTA 
PLS JIWAKU......

Analisa Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah

Hakikat Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah 


     Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang merealisasi atau mengimplementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan. Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Evaluasi  sama artinya dengan kegiatan supervisi. 
       Kegiatan evaluasi/supervisi dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi program dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program. Dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengetahui seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu hal sebagai hasil pelaksanaan program setelah data terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu. Dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengatahui tingkat ketercapaian program, dan apabila tujuan belum tercapai pelaksana (evaluator) ingin mengetahui letak kekurangan dan sebabnya. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau keputusan yang akan diambil. Dalam kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untuk mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan.
       Evaluator program harus orang-orang yang memiliki kompetensi, di antaranya mampu melaksanakan, cermat, objektif, sabar dan tekun, serta hati-hati dan bertanggung jawab. Evaluator dapat berasal dari kalangan internal (evaluator dan pelaksana program) dan kalangan eksternal (orang di luar pelaksana program tetapi orang yang terkait dengan kebijakan dan implementasi program). Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pakar evaluasi. Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang akan dibuat. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingan seseorang, lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan.
        Pada Evaluasi program, kegiatan yang dilakukan bukan hanya pada lembaga formal melainkan lembaga non formal juga harus dilakukan kegiatan Evaluasi yang memang pada dasarnya penting diperuntukan untuk mengetahui program atau kegiatan yang berjalan sudah efektif atau menemukan kendala. dalam pendidikan non formal evaluasi yang dilakukan hampir sama dengan pendidikan formal namun yang membedakan disini ialah Lembaganya saja, ada pun Evaluasi program PLS diantaranya,
  1. Program BLK / Balai Latihan Kerja 
  2. Program SKB / Sanggar Kegiatan Belajar 
  3. Program PKBM / Pusat Kegaiatan Belajar Masyarakat 
  4. Program LKP / Lembaga Kursus dan Pelatihan 
  5. Program BPPNFI / Badan Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal 
Pada evaluasi program yang terdapat diatas hal yang biasanya di evaluasi ialah program kegiatan yang dilakukan, pamong belajarnya , peserta ajar sarana dan prasarana.

Serang, 29 Maret 2016
Lulu Putri Utami
PLS jiwaku..... 

Skripsi Siapa Takut

SKRIPSI SIAPA TAKUT 

            Skripsi adalah tugas akhir yang harus diselesaikan dan ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar S1 nya, Suatu hal wajib yang harus diselesaikan. Bagi kebanyakan mahasiswa skripsi adalah  hal yang sangat menakutkan untuk dihadapi. Karena perlu persiapan mental yang kuat seperti mental prajurit yang akan menghadapi perang hahaha begitu katanya wajarlah karena saya belum menghadapi moment tersebut karena mengingat saya masih semester 6 . nah maka dari itu saya ingin berbagi keluh kesah cerita penuh air mata dan perjuangan kakak saya selama skripsi, hal yang perlu diketahui sebagai tips dan trik kita dalam menghadapi penggarapan skripsi. Jadi so.... siapa takut dengan skripsi asalkan kita sudah mempersiapkan diri dari awal.              Banyak kakak kelas saya yang bercerita kepada saya mengenai keluh kesah mereka terhadap trouble yang mereka hadapi diataranya 
  1.  Ide untuk judul Skripsi yang belum difikirkan, bukan terfikirkan but.... banyak dari kakak kelas ku ini terlampau sangat nyaman sampai - sampai kelewatan tidak sadar diri sedang menginjak semester 7. baru deh grasak - grusuk cari judul. ets.... cara ini salah sebelum cari judul cari masalah dulu apa yang ada di suatu lembaga atau masyarakat baru deh judul tersebut ditemukan. 
  2. Dilema melihat judul kawan sejawat yang terkesan intelek. Padahal suatu karya ilmiah yang baik bukan dilihat dari judulnya tapi isinya. oke..oke...
  3. Pemahaman terhadap metode penelitian dan cara penulisan skripsi yang kurang kamu fahami dan mengerti, jadi revisi terus hal yang terjadi padahal revisi yang kamu hadapai tergolong sepele hanya soal teknis. 
  4. Dosen pembibing yang killer dan selalu PHP, Nah ini bisa kok disiasati dengan tatakrama yang baik dalam menghadapi dosen, kebanyakan dari mahasiswa suka lupa dengan hal ini terbilang acuh padahal hal ini sangat urgent untuk di perhatikan. contohnya dalam soal janjian bimbingan sebaiknya tatakrama dalam menulis SMS diperhatikan. penggunaan pakaian yang sopan dan rapih saat bimbingan. serta kenalilah dosen pembimbingmu memiliki sifat yang seperti apa. 
  5. Dan ini sepele tapi kalo hilang sakit banget yah...... backup lah setiap data skripsi mu dimana saja jangan hanya di leptop atau komputer saja simpanlah di beberapa flasdisk. karena kalo hilang masih ada data yang lain. 
Itu beberapa trouble yang sering dihadapi oleh mahasiswa saat sedang skripsi. nah....... selain itu kita jangan lupa untuk selalu berdoa selain berusaha. karena manusia hanya bisa berencana tapi Allah SWT yang menentukan. yakin dan terus semangat jangan malas. karena skripsi itu bukan hanya mengetes kamu dari segi kecerdasan IQ saja melainkan SQ dan EQ
SEMOGA CORAT - CORET INI BERMANFAAT YAH....
By. Lulu Putri Utami
PLS [Pendidikan Luar Sekolah] JIWAKU.....


Minggu, 27 Maret 2016

Korelasi Pemilihan Metode Ajar dengan Antusias belajar Mahasiswa pls untirta

Korelasi Pemilihan Metode  Ajar
dengan
Antusias belajar Mahasiswa pls untirta





Serang, 8 Febuari 2016 adalah awal pertemuan semester genap ini dengan mata kuliah Supervisi dan Monitoring PLS yang di empuh oleh dosen kami yang bernama Bapak Ahamad Fauzi, M.Pd, metode yang disajikan pada mata kuliah ini bukan dengan metode ceramah yang bisa dibilang sudah monoton dan kurang menarik untuk digunakan, mengingat kami sudah menginjak semester 6 yang pada dasarnya perlu analisis yang kuat serta pemahaman yang mendalam, bersumber dari rasa ingin tahu bukan karena asupan dari dosen saja.  
Untuk pertama kalinya kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan system kelompok yang akan berargument mengenai supervisi dan monitoring di setiap sesinya. Terdapat dua kelompok  yang terbagi atas supervisi dan monitoring, masing – masing kelompok mengutarakan apa yang dimaksud dengan supervisi dan monitoring. Sebelumnya dosen tidak menginformasikan terlebih dahulu materi, melainkan mereka harus mencari sumber data yang bisa dibertanggung jawabkan entah itu dari buku, jurnal atau media online. Dan masing – masing kelompok harus memahami materi yang di dapat karena materi tersebut harus difahami untuk menjawab dan memberikan  penjelasan kepada tim lawan yang akan bertanya. Jadi metode ini bisa dikatakan battle atau debat sehingga masing – masing individu tidak menginginkan kelompoknya kalah dalam berargument. Sehingga yang terjadi mereka saling memperbanyak serta memperdalam sumber materi yang dibutuhkan .
Antusias yang terjadi terhadap mata kuliah ini sanagat hidup tidak disangka efek domino yang terjadi sungguh besar, pemahaman mahasiswa mengenai mata kuliah ini semakin tajam karena mahasiswa dituntut untuk mandiri dalam mencari materi yang akan disajikan, referensi materi yang sangat banyak juga didapat serta kemampuan dalam berbicara / public speaking  juga ikut terlatih. Jelas bahawa pemilihan metode ajar yang sesuai dapat meningkatkan antusias belajar siswa. Meski ada beberapa mahasiswa cendrung pasif namun peran dosen disini dapat memberikan space lebih kepada mahasiswa yang cendrung pasif dalam mata kuliah ini.

Serang, 27 Maret 2016
Lulu Putri Utami
PLS JIWAKU ……

Luluputriutami6@gmail.com
 
Pendidikan Luar Sekolah Blogger Template by Ipietoon Blogger Template